Minggu, 07 Maret 2010

PENGARUH BAHASA INDONESIA
PADA BAHASA INGGERIS

LINGKUP : KOSAKATA, BAHASA, LINGUISTIKA


PENGARUH BAHASA INDONESIA PADA BAHASA INGGERIS

Kadang-kadang kita mendengar orang mengeluh, "Bahasa Indonesia adalah bahasa yang tak lengkap dan kurang sesuai untuk dipakai pada masa kini." Memang benar banyak penemuan baru, banyak bahan baru dan banyak pikiran baru membutuhkan nama atau istilah, yang sampai sekarang belum ada dalam Bahasa Indonesia. tapi hal sama terjadi pada semua bahasa di dunia. Bahasa Inggeris juga mengalami kesulitan dengan istilah baru dan terpaksa meminjam istilah dari Bahasa Yunani atau Bahasa Latin. Semua bahasa harus berani meminjam istilah dari bahasa lain, supaya bisa berkembang terus. Suatu bahasa yang tak berani berhubungan dengan bahasa lain kelamaan akan mati, karena tak bisa menyesuaikan diri dengan dunia yang selalu berobah.

Seperti sudah diketahui, Bahasa Indonesia telah banyak mengambil istilah dari Bahasa Inggeris. tapi yang belum terkenal adalah bahwa Bahasa Inggeris juga sudah banyak meminjam istilah dari Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu. Sebagai contoh, coba kita perhatikan kata kata dalam cerita pendek dalam alinea dibawah ini.

"The farmer lives in the kampong, near the bamboo grove. Today he is walking around his paddy fields, carrying a rattan stick with him. He often sees paddy birds, java sparrows and cockatoos in the mango trees, mangosteen trees and nipa palms. When he was younger he was a bantam weight boxer. His wife often makes cakes from agar and sago. She keeps tea leaves in the caddy. Sometimes she makes sambal but more often she makes tomato ketchup. She keeps many bantams. The bantams run amuck when she feeds them. Today she is putting camphor balls in the godown where the batticks, sarongs and antimacassars are kept."

Didalam cerita ini kita dapat tiga-puluh-tujuh kata benda. Dua-puluh-tiga dari jumlah ini berasal dari Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu. Dalam Bahasa Inggeris jumlah kata berasal dari Bahasa Indonesia adalah lebih dari lima-puluh, atau mungkin hampir atau lebih seratus. Memang diantaranya ada beberapa kata jarang dipakai, seperti "pyrocatechol" (semacam penangkal infeksi) yang berasal dari kata "kacu." tapi ada juga banyak kata yang sudah betul di-Inggeris-kan dan sudah sering dipakai dalam bahasa seharihari. Kata "caddy," misalnya, kalau di Inggeris punya arti kotak kecil atau kaleng untuk menyimpan teh. Setiap dapur di rumah orang Inggeris pasti dilengkapi dengan sebuah caddy. Kata ini berasal dari "kati" (ukuran berat). Barangkali, pada zaman pendudukan Inggeris di Jawa (1811-1816), teh dijual dalam kotak yang beratnya satu kati.

Kata "ketchup" juga mempunyai sejarah yang menarik. Kata ini berasal dari Bahasa Tionghoa "ke-tsiap" yang artinya ikan acar. Kata "ke-tsiap" itu pindah ke Indonesia dan menjadi "kecap" tapi dengan arti yang baru, apa yang disebut "soy sauce" dalam Bahasa Inggeris. Kemudian kata "kecap" pindah lagi dan di Amerika menjadi "catsup" atau di Inggeris "ketchup" yang artinya saus tomat.

Kata "bantam" sekarang tak tampak asing lagi dalam Bahasa Inggeris, padahal dia lahir di daerah Banten, Jawa Barat. Di daerah Banten itu orang-orang Inggeris zaman dulu ketemu sejenis ayam kecil (ayam katai) yang dipelihara oleh masyarakat setempat. Jenis ayam tersebut dibawa pulang ke Inggeris, dipelihara, dan kelamaan "Banten hen" menjadi "bantam". tapi kata ini masih mempunyai arti satu lagi. Oleh karena ayam bantam adalah ayam yang paling kecil, maka dalam olah raga tinju, petinju ringan digolongkan dalam kelas bantam kalau berat badannya diantara 51 dan 54 kg.

Satu kata yang sejarahnya jauh lebih panjang daripada "bantam" adalah "camphor" yang lahir ratusan tahun lalu di kota Barus, Sumatera Utara, dalam bentuk "kapur" Barus. Pada awal masa Islam di Indonesia kapur Barus dibawa ke negeri Arab oleh para pedagang Arab. Di Timur Tengah "kapur" Barus menjadi "kafur". Dari Bahasa Arab dia masuk Bahasa Italia sebagai "camphora" dan akhirnya menjadi "camphor" dalam Bahasa Inggeris. Yang aneh adalah kata ini sekarang sudah kembali ke Indonesia lagi sebagai "kamper."

Hampir semua kata diambil dari Bahasa Indonesia adalah kata-benda, yaitu istilah baru untuk benda, bebuahan, makanan, atau hewan baru, tapi ada juga satu kata-kerja yang datang dari Indonesia. Kalau orang Indonesia mengamuk, orang Inggeris run amuck. Kata-kata lain yang sudah tak tampak asing lagi adalah sago, bamboo, capok, paddy dan java yang artinya "kopi" dalam bahasa pergaulan di Amerika. Adapun "antimacassar" adalah sehelai kain yang diletakkan pada sandaran kursi tinggi untuk menjaga supaya kursi tak kotor karena minyak rambut "Macassar oil" yang dipakai oleh para lelaki Makasar.

Bahasa Welsh adalah bahasa orang Wales, satu suku yang selama 1300 tahun tinggal satu pulau dengan orang Inggeris. Tapi kalau kita bandingkan Bahasa Welsh dengan Bahasa Indonesia kita melihat pengaruh Bahasa Welsh terhadap Bahasa Inggeris sangat sedikit, hanya kira-kira tiga kata dari Bahasa Welsh dipakai dalam Bahasa Inggeris dan tiga kata ini adalah kata yang tak begitu penting. Aneh sekali, dalam jangka' waktu kurang-lebih tiga ratus tahun Bahasa Inggeris telah mengambil lebih dari lima-puluh kata dari Indonesia yang terletak begitu jauh dari Eropa, tapi hanya tiga kata diambil dari bahasa tetangganya yang terdekat dalam waktu 1300 tahun.

Jadi jelaslah Bahasa Indonesia telah mempengaruhi Bahasa Inggeris. Dan pengaruh ini masih terasa sampai sekarang. Kata pinjaman yang paling baru adalah "battick" yang makin terkenal di negara negara Eropa. Saya pernah melihat "Battick made in Ceylon" dijual di banyak toko di London. Ramalan saya untuk tahun mendatang adalah kata "kretek" akan lebih terkenal karena rokok kretek makin digemari oleh orang Barat. Kata lainnya antara lain adalah Borneo, Andalas, Celebes, gamelan, wayang, sandal, dll.

Dalam perkembangannya, Bahasa Indonesia telah banyak berhubungan dengan berbagai bahasa lain, termasuk Sansekerta, Arab, Tionghoa, Spanyol, Belanda dan Inggeris, dan juga dengan bahasa bahasa daerah di Indonesia sendiri. Jadi perbendaharaan kata Indonesia berasal dari beberapa macam sumber. Kalau dibandingkan dengan Bahasa Welsh sekali lagi, kita melihat bahwa Bahasa Welsh hanya dapat meminjam kata dari satu sumber, yaitu bahasa tetangganya Bahasa Inggeris.

Jadi pengaruh Bahasa Inggeris terhadap Bahasa Welsh adalah jauh lebih besar daripada pengaruhnya terhadap Bahasa Indonesia. Misalnya, orang Wales bilang "bususnes", "brecwast" dan "papur" yang masing masing berasal dari "business," "breakfast" dan "paper," tapi orang Indonesia punya istilah sendiri (dagang, sarapan, dan kertas) sehingga tak perlu memakai istilah Inggeris.

Kadang-kadang kita ketemu kata Inggeris yang mnirip sekali dengan kata Indonesia, tapi kita bingung. Apakah yang Inggeris berasal dariIndonesia atau sebaliknya? Coba kita lihat kata Inggeris "bangle" (gelang) dan kata Jawa "binggel" (gelang kaki). Apakah "bangle" berasal dari "binggel" atau "binggel" berasal dari "bangle"? Sebetulnya kedua kata ini berasal dari India, dari kata "bangri" yang artinya gelang terbikin dari kaca, dalam Bahasa Hindia.

Sebagai contoh lain, coba kita lihat kata Inggeris "cummerbund" yang artinya sabuk atau ikat-pinggang lebar yang dipakai oleh para lelaki pada resepsi resmi, dan kata Indonesia "kemban" (Jawa: "kemben") yang artinya kain yang dipakai oleh para perempuan di Jawa dan Bali. Kedua kata ini berasal dari "kamarband" yang artinya sarung pendek dalam Bahasa Persia.

Coba kita lihat kata Indonesia "kepala" dan kata sifat Inggeris "cephalic" yang artinpa mengenai kepala. Kata "cephalie" berasal dari "kephale" yang berarti kepala dalam Bahasa Yunani Kuno, dan "kephale" itu dengan kata Indonesia "kepala" bersama-sama berasal dari Bahasa IndoEropa Kuno. Serupa halnya dengan kata "decade" (sepuluh tahun) dan nama bulan Desember yang dulu adalah nama bulan kesepuluh dalam almanak Romawi (deca, decem = sepuluh), dengan "sedasa" yang maksudnya sepuluh dalam Bahasa Jawa.

Bahasa Inggeris "cassava" (singkong) berasal dari Bahasa Spanyol "casabe" yang datang dari Bahasa Taino "cazabhi". Bahasa Taino adalah bahasa satu suku Indian di Amerika Tengah yang sekarang sudah musnah. Ketika benda dan nama "casabe" itu dibawa ke Indonesia oleh orang Spanyol dahulu, dia menjadi "sampeu" dalam Bahasa Sunda dan "kaspe" dalam Bahasa Jawa di daerah Yogyakarta.

Akhirnya, perlu juga kita memperhatikan sedikit perbendaharaan kata Indonesia yang berasal langsung dari Bahasa Inggeris atau Bahasa Belanda. Memang banyak sekali kata Indonesia berasal dari Eropa dan kebanyakan masih kelihatan asing, misalnya dalam kalimat kalimat berikut ini:

"Revolusi di Amerika Selatan disebabkan oleh inflasi dalam ekonomi yang mengakibatkan depresi. Banyak demonstrasi di kota kota mentropolitan dilaporkan di siaran radio dan televisi."

Dan seterusnya dan seterusnya.

Tapi ada juga beberapa kata yang sudah betul-betul di-Indonesia-kan, sampai tak kelihatan asing lagi, seperfi "dokar" yang berasal dari Bahasa Inggeris "dogcart" (kereta kecil, beroda dua, yang ditarik kuda, dulu anjing), atau "potret" dari Bahasa Inggeris "portrait" (gambar orang) dan kata gaul "nyentrik" dari Bahasa Inggeris "eccentric" (luar biasa, aneh). Di daerah Bengkulu pernah dijajah oleh Inggeris selama 140 tahun. Sampai sekarang lebih daripada dua-puluh kata dalam Bahasa Bengkulu berasal dari Bahasa Inggeris, seperti "kucing rabit" (kelinci, dari Bahasa Inggeris "rabbit"), "sasar" (piring kecil, dari "saucer"), "kabad" (lemari, dari "cupboard") dan "mete" (teman akrab, dari "mate"). Kata terakhir ini, dengan akhiran -an, menjadi "metean". Kalau di Jakarta pemuda-pemudi biasa pacaran pada, malam Minggu, di Bengkulu mereka metean.

Kita dapat berkesimpulan bahwa di dunia ini tak ada bahasa yang murni. Semua bahasa harus tukar-menukar kata; semua bahasa harus berubah-ubah dalam perkembangannya. Makin banyak hubungan antar-bangsa menyebabkan makin banyak kata yang dipertukarkan dan makin cepat terjadinya perubahan. tak perlu kita mengeluh, "Bahasa Indonesia tak lengkap." Di dunia ini tak ada bahasa yang lengkap. Bahasa Indonesia memang dipengaruhi oleh Bahasa Inggeris, tapi juga Bahasa Inggeris dipengaruhi oleh Bahasa Indonesia. Mudah-mudahan hubungan yang membawa keuntungan ini antara Bahasa Inggeris dan Bahasa Indonesia bisa berlangsung terus.


__________

Jakarta, Minggu 3 Juli 2005.

Disunting kembali oleh Achmad Firwany, dari artikel tulisan Hywel Coleman pada majalah Akamigas 1976. Hywel Coleman adalah Konsultan Bahasa Inggeris di Indonesia.



FINE ART ™
FIRWANY INTERNETWORK ENTERPRISE — ARTICLES ON REFORM AND TRANSFORM
adalah marka-niaga, identitas produk dan properti Achmad Firwany

BLOG:
http://blog.firwany.co.cc
http://firwany.blogspot.com

FACEBOOK :
http://fb.firwany.co.cc
http://facebook.com/people/Achmad-Firwany/100000427899819

LINK :
http://firwany.blogspot.com/2010/03/pengaruh-bahasa-indonesia-pada-bahasa.html
http://facebook.com/notes/logat-dan-bahasa/pengaruh-bahasa-indonesia-pada-bahasa-inggeris/163711950343177

TAG: kosakata, vocabulary, bahasa, language, linguistika, linguistics